Minggu, 14 Februari 2010

Sempitnya Waktu

Daun berguguran seiring waktu berjalan
Muda jadi tua dan yang tua kan tiada
Belahan jiwa telah pergi tinggalkan luka
Terhapus oleh waktu berjalan dengan sepi
Menjaga hati yang tak ternodai

Pancaran sinar matahari mengusir embun pagi
Mungkin kan ku dapatkan nanti jika ku mencari
Mendapatkan cinta yang dulu pernah ku miliki
Tak mudah tuk menghinggap ke lain hati
Baru pertama kali air mata ini jatuh membasahi bumi
Alam semesta tak mengerti rasa di hati
Kini dia bawa cintaku pergi dan tak mungkin kembali

Dengan sepenuh hati ku setia menanti
Selembar kertas telah menjadi api
Kulihat, kunanti, kurenungi untuk apa dia pergi
Sinpan semua sedih, perih, lirih sepi di hati
Ku akan seperti ini kini ataupun nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar