Senin, 05 Oktober 2015

Mengukir Nama di Batas Senja

Hari ini ku semai luka di taman penuh pelangi
Sekejap ku kecup bunga di dasar bumi
Siramkan air mata sang pujangga di senja hari
Biaskan wajah yang pernah ku tersakiti

Huruf yang tersusun terkadang menjadi sebuah pintu ke masa lalu
Entah dari mana datangnya kenangan ini yang selau datang menghampiri
Hembusan nafasmu masih terasa saat rasa jenuh menanti
Manis senyummu masih tersimpan rapih di benak ini

Sejenak terik mentari berlalu setelah hujan jatuh ke bumi
Aku ingin lupakan semua hari yang tak akan mampu ku ganti
Hari dimana ku tuliskan nama ku di sepinya hidup mu
Hari di mana aku harus memilih sebuah sisi untuh aku tinggali

Ini tentang kita yang tak bisa merapat ke satu sisi
Tentang aku yang tak mampu memilih waktu untuk pergi
Sekian lama berlalu dan aku masih butuh waktu
Waktu untuk melupakan suara langkah mu

Sabtu, 14 Desember 2013

Maaf Dari Ku

Malam yang dingin untuk ragaku yang terasa terbakar
Terbakar akan pesonamu di masa lalu
Kini hanya bisa ku kenang
Selama ini yang ku bisa

Hampir setiap waktu aku cari diri mu

Dari sini, dari kota seni ini
Tak tau harus mencari di mana
Tak tau harus bertanya kepada siapa

Aku merindukan mu yang dulu

Aku merindukan kasih sayang dari pesan singkat mu
Hanya itu yang ku rasakan saat mengingat mu
Hanya wajah mu yang berada di otak ku

Aku berharap kau tahu, kau mengerti dan kau pahami hatiku ini

Aku rindu kamu, sangat rindu..
Sang pencipta.. beri aku kesempatan sekali lagi..
Sekali lagi bertemu dan meminta maaf